IMPLEMENTASI KEBIJAKAN LINGKUNGAN DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA EMBUNG TERPADU DAYUN KECAMATAN DAYUN KABUPATEN SIAK : PERSEPEKTIF KOLABORASI PENTAHELIX
Keywords:
environmental policy, ecotourism, pentahelix, governance, collaborationAbstract
This study aims to analyze the implementation of environmental policies in the development of the Dayun Integrated Reservoir Ecotourism in Siak Regency through a pentahelix collaboration approach. This study used a descriptive qualitative approach, with data collection techniques including observation and interviews with actors involved in ecotourism management. The results indicate that environmental policies have a strong legal basis, but their implementation at the local level remains partial and not systematically integrated. Collaboration between pentahelix actors (government, academics, business actors, communities, and the media) has been established, but remains weak in terms of coordination, institutional capacity, and funding infrastructure. This study recommends the establishment of a permanent collaboration forum, the development of village regulations specifically for environmental management, and community capacity building through environmental education and training.
Downloads
References
Alfian, T., Saputro, Y. A., & Sudiryanto, G. (2021). Pengembangan Desa Wisata Dan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Desa Watuaji. Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 5(1), 30–38. https://doi.org/10.36341/jpm.v5i1.2085
Ansell, C., & Gash, A. (2007). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571. https://doi.org/10.1093/jopart/mum032
Arnstein, S. R. (1969). A ladder of citizen participation. Journal of the American Institute of Planners, 35(4), 216–224.
Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2012). An integrative framework for collaborative governance. Journal of Public Administration Research and Theory, 22(1), 1–29. https://doi.org/10.1093/jopart/mur011
Fennell, D. A. (2020). Ecotourism (5th ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780429294495
Helix, R. (2019). Pentahelix model in sustainable development. Jakarta: Bappenas.
Pretty, J. N. (1995). Participatory learning for sustainable agriculture. World Development, 23(8), 1247–1263. https://doi.org/10.1016/0305-750X(95)00046-7
The International Ecotourism Society (TIES). (2015). What is ecotourism? Washington, DC: Author. Retrieved from https://ecotourism.org/what-is-ecotourism
United Nations Development Programme (UNDP). (1997). Governance for sustainable human development. New York: UNDP.
United Nations World Tourism Organization (UNWTO). (2018). Tourism and sustainability: Principles and practice. Madrid: UNWTO.
World Bank. (2022). World development report 2022: Environment and development. Washington, DC: World Bank. https://doi.org/10.1596/978-1-4648-1737-7
Kolaborasi Model Pentahelix Dalam Pengembangan Desa Wisata Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya — Philianto Dani Rahu & Suprayitno. Journal Ilmu Sosial, Politik dan Pemerintahan, 10(1). (E-Journal Universitas Palangka Raya)
Kolaborasi Pentahelix Bagi Penguatan Peranan Perempuan Dalam Pengembangan Wisata Budaya Yang Berkelanjutan di Desa Taro — Ni Desak Made Santi Diwyarthi, Luh Putu Citrawati, Indah Kusumarini, Nyoman Reni Ariasri, Made Darmiati. SEHATI ABDIMAS, 7(1). (ojs.poltesa.ac.id)
Kolaborasi dan Sinergitas Peran Pentahelix dalam Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata Pulau Pramuka Kepulauan Seribu — Sabrina Maghfira & Wiwik Dwi Pratiwi. Warta Pariwisata, 22(2), 2024. (journals.itb.ac.id)
Peran Kolaborasi Pentahelix dalam Pengembangan Destinasi Wisata Desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru, Kab. Karawang – Jawa Barat — Rinie Octaviany Hasan, Lala Siti Sahara, Jenal Abidin, Yosi Erfinda. Innovative: Journal Of Social Science Research, 5(2), 2025. (j-innovative.org)
Strategi Pengembangan Pariwisata: Model Pentahelix Pada Objek Wisata Waburi Park Desa Gaya Baru Kabupaten Buton Selatan — Ulfa Aulia. Administratio: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 13(2). (ejournal.lppmunidayan.ac.id)
https://www.riauin.com/news/cetak/27722
https://www.jpnn.com/news/genera-z-berbakti-dorong-transformasi-wisata-dan-lingkungan-di-siak
https://ejournal.upi.edu/index.php/Jithor/article/download/75081/31730
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pengembangan Kepariwisataan Dan Tujuan Wisata
Peraturan Bupati Siak Nomor 93 Tahun 2016 Tentang Susunan Kerja Dan Tata Kerja Pemerintahan Kampung
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Keputusan Bupati Siak No. 377HK/KTPS 2021 Tentang Penetapan Kampung Wisata
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa mengamanatkan desa sebagai subjek pembangunan mandiri (Pasal 18), dengan kewenangan menyelenggarakan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan prakarsa dan kearifan lokal.
